APLIKASI PAKEM-SCAINTIFIK PADA KURIKULUM
2013
I.
PENDAHULUAN
Istilah
“Scaintifik” sering disebut-sebut bersamaan dengan diberlakunya kurikulum 2013. Scaintifik
muncul pada Permen no 65 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah, sebagai salah satu bagian dari
Karakter Pembelajaran. Sebenarnya Scaintifik sebagai pendekatan ilmiah, tidak
muncul sendirian. Ada istilah lain yang muncul, yaitu discovery/inquiry learningyang
merupakanpembelajarann berbasis
penyingkapan/penelitian,
project based learning yang merupakanpendekatan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahanmasalah. Namun istilah scaintifik lebih dikenal dari
istilah lain. Ini dikarenakan “scaintifik”
dijabarkan di Permen no 81 A tahun
2013 tentang Implementasi Kuriklum, sebagai lima pengalaman belajar pokok yang
harus dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Lima Pembelajaran pokok itu
adalah; mengamati;
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi; dan, mengkomunikasikan.
Bagaimana dengan Pakem
yang sudah dikenal luas oleh kalangan pendidik ? Apakah dengan adanya kurikulum
baru pendekatan yang digunakan juga baru ? Apakah Pakem tidak relevan lagi
dengan Kurikulum 2013 ? Ternyata Pakem lebih menjiwai pada Kurikulum 2013.
II.
PAKEM PADA KURIKULUM 2013
Pakem yang dulu tersurat
dalam lampiran Peraturan Menteri no 22
tahun 2006 tentang Standar Isi, pada kurikulum 2013 Pakem lebih banyak tersirat
dan terurai lebih mendalam terutama pada Peraturan Menteri no 65 tahun 2013
tentang standar proses, dan Peraturan Menteri No 81 A tentang Implementasi
Kurikulum 2013. Siratan tersebut tergambar pada cuplikan berikut “ Proses
Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik” (Permen no 65 tahun 2013).
Cuplikan
lain yang terdapat pada permen no 81 A “Kualitas
lain yang dikembangkan kurikulum dan harus terealisasikan dalam proses
pembelajaran antara lain kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas,
kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup peserta didik guna
membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan martabat bangsa. Untuk
mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan
pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2)
mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan
dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika,
dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai
strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif,
efisien, dan bermakna”. (Permen No 81 A taun 2013)
Disamping tersirat
pada kedua Pemen diatas, Pakem juga tersirat pada tujuan kurikulum 2013. Tujuan
kurikulum 2013 termuat dalam Peraturan menteri No 67 tahun 2013 tentang
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH. “Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia”. (Permen no 67 taun 2013)
Dari
cuplikan-cuplikan tersebut membuktikan bahwa “ruh Pakem” sangat disarankan dalam kegiatan pembelajaran pada kurikulum
2013. Hal ini termuat pada buku guru kurikulm 2013 dimana Pakem tersurat jelas
dengan istilah “Paikem”. Dalam melaksanakan aktifitasnya guru disankan untuk
mengembangkan ketrampilan “Pembelajaran
Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan” ( PAIKEM)
Pakem yang telah dikenal
sebelum Kurikulum 2013 muncul,merupakan akronim dari Pembelajaran Aktif
Kreatif Efektif dan Menyenamngkan. Dari akronim tersebut, dapat diartikan
setiap kata seperti yang dikemukaan oleh
Tim MBS Unesco-Uncef (2002:8) sebagai
berikut:
Dari
segi guru, aktif diartikan sebagai upaya mengaktifkan diri
dalam memantau legiatan belajar siswa, memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang
siswa, mempertanyakan gagasan siswa.
Kreatif diartikan
sebagai upaya guru dalam mengembangkan kegiatan beragam dan membuat
alat bantu belajar secara sederhana. Efektif diartikan sebagai pencapaian hasil yang telah dirumuskan
oleh guru. Menyenangkan diartikan
sebagai upaya guru membuat anak tidak takut salah, tidak takut ditertawakan,
tidak takut dianggap sepele, mengkondisikan anak asyik belajar. Dari segi siswa, aktif
dimaksudkan sebagai kegiatan siswa
terlibat aktif dalam mengemukakan pertanyaan, mengemukakan gagasan,
mempertanyakan gagasan orang lain dan gagasannya. Kreatif artinya siswa kreatif merancang, membuat sesuatu melaporkan
dan sebagainya. Efektif dari segi
siswa dimaksudkan bahwa siswa memiliki berbagai keterampilan yang diperlukan. Menyenangkan dari segi siswa maksudnya
anak berani mencoba, berani bertanya, berani mengemukakan gagasan, berani
mempertanyakan gagasan orang lain, senang dalam melakukan kegiatan.
Pendekatan
PAKEM sangat mengutamakan keaktifan mental (intelektual-emosional) dalam proses
belajar-mengajar, meskipun keterlibatan itu dalam banyak hal dipersyaratkan
keterlibatan langsung dalam berbagai keaktifan fisik. Tentang hal itu terdapat
penekanan dalam penetapan untuk menetapkan kadar keterlibatan siswa dalam
proses belajar-mengajar. Perlu ditegaskan lagi bahwa pendekatan PAKEM marupakan
suatu gagasan konseptual, dan bukannya suatu prosedural-prosedural. Dengan kata
lain, peningkatan keaktifan siswa dalam proses belajar-mengajar, diupayakan
dengan menerapkan sejumlah prinsip dan rambu-rambu serta indikator-indikator
untuk memperkirakan kadar ketertiban siswa tersebut. Kadar
(tinggi-rendahnya) PAKEM dapat diketahui
dari indikator-indikatornya, yakni gejala-gejala yang tampak, baik pada tingkah
laku siswa dan pengajar, maupun di dalam bentuk alat bantu belajar, organisasi
kegiatan, dalam kegiatan belajar-mengajar
berlangsung.
III.
PAKEM – SCAINTIFIK
Apa hubungannya scaintifik dengan Pakem? Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus
proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses
pembelajaran tidak langsung.Proses pembelajaran
langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan
pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi
langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa
kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta
didik melakukan kegiatan belajar mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan
mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis.
Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung
atau yang disebut dengan instructional effect. Pembelajaran langsung
inilah yang merupakan kegiatan dari pendekatan scaintifik atau pendekatan
ilmiah. Sedangkan pembelajaran tidak
langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran
langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak
langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap.
Baik pembelajaran
langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan
tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang
menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan
secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan
KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Dengan
demikian pendekatan scaintifik merupakan bagian dari Pakem/Paikem, karena Pakem
yang dikembangkan bersamaan dengan lahirnya MBS ( pasal 51,UU no 20 tahun 2003), memiliki prinsip-prinsip
pembelajaran yang sama seperti yang dikembangkan pada Kurikulum 2013.
Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut; (1) berpusat pada peserta didik, (2)
mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan
dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika,
dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai
strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif,
efisien, dan bermakna.
IV. APLIKASI PAKEM-SCAINTIFIC DALAM PEMBELAJARAN
Aplikasi pembelajaran Kurikulum 2013 telah dirancang
sedemikian rupa, sehingga guru tinggal melaksanakan. Walaupun demikian buku
pegangan guru yang disusun sebagai panduan guru dalam melaksanakan pembelajaran,
menyarankan agar guru sebagai pelaksana pembelajaran mengembangkan ketrampilan
pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan ( PAIKEM). Disamping itu juga guru disarankan untuk mengembangkan
untuk mengembangkan ketrampilan bertanya tingkat tinggi.
Berikut
adalah contoh Aplikasi Pakem-Scaintifik dalam Pembelajaran :
Kelas : 1
Tema : Diriku
Sub Tema :
Aku dan Teman Baruku
Pembelajaran : 4
Indikator
dari Materi Pembelajaran :
1. Bahasa
Indonsia
-
Menyebutkan
urutan huruf melalui nyanyian
-
Mengurutkan
huruf a-b-c-d-e-f dengan urutan yang benar
-
Menulis
di udara, pasir dan punggung
-
Mengenal
huruf vokal
-
Menebalkan
garis sesuai petunjuk
2. Matematika
-
Menentukan
jumlah huruf vokal dalam kalimat
3. SBDP
-
Menyanyikan
lagu a-b-c dengan irama yang benar
4. PJOK
-
Melakukan
gerak lokomotor menggunakan kaki dalam berjalan lurus
-
Melakkan
gerak lokomotor menggunakan kaki dalam berjalan zigzag
-
Melakukan
gerak lokomotor menggunakan kaki daam berjalan lengkung
Media
yang digunakan untuk kegiatan Paikem-scaintifik
1. Daftar
huruf
2. Kartu
huruf vokal dan konsonan yang berbeda warna
3. Permainan
tebak huruf
4. Benda
kongkrit dan lambang bilangan
Kemampuan
yang dikembangkan
1. Mengenal
huruf sambil bernyanyi
2. Menghitung
jumlah huruf vokal dan konsonan
3. Membagi
huruf kepada siswa
4. Menyanyi
lagu “ibu jari” untuk mengawali
bermain peran
5. Bermain
peran untuk menghitung dan menebak huruf
6.
Menebalkan garis sesuai petunjuk
Gambaran
Pakem-scaintifik
No
|
Gambar Kegiatan
|
Muatan Pakem-Scaintifik yang terintegrasikan
|
1
|
|
-
Kemampuan mengamati huruf
-
Mengembangkan rasa ingin tahu
-
Menumbuhkan keberanian untuk menirukan
-
Menumbuhkan keberanian untuk
mengkomunikasikan
|
2
|
|
-
Menggunakan daya pikir untuk mengenal
huruf
-
mengurutkan
-
Mengelompokkan vokal dan konsonan
-
Menghitung
-
Merangkai huruf
|
3
|
|
-
Menumbuhkan keberanian untuk membagi
-
Kemampuan membedakan vokal dan konsonan
-
Menanamkan kebersamaan
|
4
|
|
-
Mengurangi rasa takut dengan bernyanyi
-
Mengenal dan menggunakan anggota tubuh
untuk belajar
-
Menumbuhkan rasa kebersamaan
|
5
|
|
-
Menumbuhkan keberanian melalui bermain
peran
-
Menumbuhkan rasa kebersamaan
-
Berlatih diskusi untuk menebak huruf dalam
permainan
-
Menumbuhkan rasa percaya diri
-
Menumbuhkan sikap jujur
|
6
|
|
-
Menumbuhkan kemauan untuk belajar dan
berlatih
-
Menumbuhkan kemampuan dan ketrampilan
untuk dimiliki
|
7
|
|
-
Menanamkan pentingnya kemampuan membaca
sebagi bekal belajar yang berkelanjutan
-
Menumbuhkan rasa percaya diri dengan
kemampuan yang dimiliki
|
Dari uraian kegiatan Pakem –
scaintifik diatas tergambar bahwa
adanya pembelajaran langsung dan pembelajaran tidak langsung, seperti yang dikembangkan pada pembelajaran Kurikulum 2013. Pembelajaran tidak langsung
bersumber pada KI 1 dan KI 2 yang mengintegrasikan sikap religius dan sikap
sosial, sedang pembelajaran langsung bersumber pada KI 3 dan KI 4, yang
menghasilkan pengetahuan dan ketrampilan. Keempat Kompetensi Inti terintegasikan secara tematis sehingga pengetahuan
dan ketrampilan yang diperoleh akan terjiwai oleh sikap religius dan sikap
sosial. Dengan demikian harapan untuk mewujudkan generasi bangsa yang
berkarakter akan tercapai
V.
PENUTUP
Kurikulum 2013 sebagai bahan yang siap saji, diharapkan bisa dinikmati oleh peserta didik dengan penuh
selera. Peserta didik merasakan nikmatnya belajar sesuai dengan dunianya yang
penuh dengan imajinasi. Sehingga peserta didik bisa tumbuh dan berkembang sehat
jasmani dan rohani dalam arti yang sebenarnya. Jujur, berwatak mulia, dan menjadi generasi yang harapkan bangsa.
Pakem-Scaintifik adalah salah satu cara untuk menyajikan kurikum terhadap peserta didik.
Guru bukan sekedar sebagai penyaji yang baik, namun diharapkan memiliki
kemampuan mengkemas kurikulum sebagai bahan ajar yang lebih menarik lagi.
Kurikulum 2013 sebagai bahan yang berkwalitas, dikemas dengan menarik, dan
disajikan dengan baik, akan membuat peserta didik mencintai negeri sendiri.
SUMBER KAJIAN:
-
Peraturan Menteri no 65
tahun 2013
-
Peraturan Menteri no 66
tahun 2013
-
Peraturan Menteri no 81A
tahun 2013
-
Buku guru kelas 1
Kurikulum 2013
-
Paket Pelatihan MBS tahun 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar